Bingung Puting Makanan Apaan Sih?

Gemes banget kalo liat pentil dot dulu, pengen tak gunting. Sekarang udah damai dengan keadaan :))

Bukan makanan heeei. Mentang-mentang saya tukang makan, apa-apa kok trus makan bae. Huiks.
Bingung puting itu kondisi ketika bayi menolak menyusu ibunya, karena lebih nyaman dengan dot. Yes, pernah denger bayi ngedot trus emoh nenen lagi? Itu bukan karena ASI yang nggak enak. 
‎Tapi bingung puting.


Nope. Ga ada istilah ASI ga enak, ASI basi dan apapun itu. (ASI rasa cokelat ada nggak ya? Hehe)

Penyebab bayi sulit menyusu, nolak menyusu sebenarnya ada berbagai macam. Bisa karena nggak nyaman, bau ibu yang beda (ada lho yang ibunya abis luluran wangi malah bayinya bete. Pilih bau kecut ibu, suerrr).
Bisa juga karena lip tie dan tongue tie, atau bingung puting itu.

Sekedar cerita aja, saya sendiri mengalami ketika anak saya, Maryam bingung puting. Sebelum ASI saya keluar, dia diberi dot. Waktu ASI saya sudah keluar, dia emoh nenen. Padahal sebelum ngedot dia mau! Alamak....stres berat saya.
Saya marah-marah ke semua orang. Pokoknya ini gara-gara dot!!!!! Tapi marah hanya membuat produksi Asi saya macet. Mana puting saya tenggelam alias mblesek. Jadilah makin susah menyusui. Maryam selalu histeris tiap saya susuin. Saya makin stres.
Usianya masih dua minggu waktu itu, dan saya berkeras hati membuang sambungan puting yang bikin puting malah lecet. Duh! Kalo inget rasanyaaa mak nyes...

(Baca: Sukses Menyusui dengan Puting Datar, Mblesek, Inverted Nipple Karena Hal Ini)

Setelah seminggu relaktasi yang penuh drama, Maryam berhasil menyusu. Yes. Tapi maunya yang kanan aja. Minggu berikutnya ia mau nyusu yang sebelah kiri. Tapi ketika kontrol ke puskesmas, hati saya remuk...
Berat badan Maryam stuck! Nggak naik, sementara temen-temen seumurannya naik sekilo. Sedih banget, lagi-lagi saya merasa gagal menjadi ibu.

Lalu drama kembali dimulai. Maryam, dikasih susu formula lagi. Semua orang menekan saya untuk memberi sufor ke Maryam. Dengan harapan berat badannya bakal naik. Saya tetep rasanya nggak rela. Tapi apa boleh buat. Dalam hati saya bertekat harus meningkatkan produksi Asi. Saya minum berbagai pelancar Asi, memompa Asi tiap dua jam sekali, sampai dibela-belain begadang cuma buat pompa Asi.

(Baca: Agar ASI Mancur Deras Bagai Air Terjun, Pakai Booster Apa?)

Yang bikin saya patah hati, Maryam ngedot lagi. Saya takut dia menolak nyusu saya lagi. Tapi ternyata tidak.

Maryam masih mau menyusu tapi hisapannya berkurang. Ini karena dia terbiasa ngedot (yang nggak harus mengeluarkan banyak tenaga buat ngenyot, susu bisa mengalir). Dengan berkurangnya hisapan, produksi Asi saya juga segitu aja. Ini yang namanya bingung puting laten. Bayi masih mau nenen tapi hisapannya berkurang. Imbasnya, produksi Asi pun berkurang karena Asi diproduksi sesuai kebutuhan.
Akhirnya sesi pumping saya tambah lagi, dengan metode power pumping lah, nursing tandem pumping lah, apapun.

Sambil genjot produksi Asi, saya juga mengurangi jumlah susu formula yang diberikan secara bertahap. Seminggu kurangi setengah botol, besoknya sebotol, terus menerus...

Lalu yang paling penting, saya memberikan sugesti saat maryam dalam kondisi mengantuk, dan sekitar 30 menit maryam sudah tidur, lalu sekitar dua jam Maryam terlelap saya beri dia sugesti lagi :
"Maryam nenen ibu lagi ya, nenen ibu lebih enak dari dot. Nenen ibu gurih, sedaaap. Nenen ibu terus sampai usiamu dua tahun ya"

Begitu terus berulang-ulang sampai akhirnya di usia 4 bulan maryam berhasil resmi bercerai dengan dot. Dengan penuh rasa puas dan bahagia, saya menggunting pentil dot! Hahaha! Rasakan kau dot! Nenen kembali berkuasa! Pergi kaaaaauuu!

Saya termasuk cukup bangga bisa mematahkan mitos "kalau udah kenal susu formula, trus di kasih tambahan itu ya selamanya bakal susu formula, sama aja borosnya"
Nyatanya enggak. Dengan niat sekeras baja dan kuping cantelan wajan (biar ga gampang baper hehe) saya bisa kasih Asi lagi ke maryam. Setelah empat bulan, dia full nenen saya lagi. Berat badannya berangsur naik juga.

Sebenarnya, tiap minum susu formula merek apapun, perut Maryam selalu kembung, gumohnya parah. Waktu minum Asi, dia jarang banget kembung. Tapi ya gitu.... kadangkala saya dianggap terlalu banyak teori, keminter, dan sok tahu karena bilang ini-itu. Padahal, saya hanya mengikuti insting saja. Untung kuping saya jadi cantelan wajan kalo dapet omongan ga enak di hati, jadi nggak baper lagi deh. Hehehe.




NB: Bukannya saya anti sama susu formula. Susu formula bukan racun. Apalagi susu formula yang diresepkan dokter karena indikasi medis. Setiap ibu punya pilihan, saya menghormati pilihan para ibu yang memberikan susu formula pada anaknya (Beli sufor, bikin susu dot malem-malem, itu juga perjuangan lho). Tentu semua ibu ingin memberikan yang terbaik untuk anak. Begitupun saya. Saya hanya ingin memberikan Asi selagi saya bisa.. mari berjuang bersama tanpa saling menghakimi. Salam nenen :)

Komentar

  1. Mom thankyou sharingnya. Mau nanya utk ngatasi bingung puting latennya gimana?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita-ceritanya Bumil (Lagi)

Ini Tantangan Mamah Muda Setelah Melahirkan

Orgasme Saat Melahirkan, Emang Bisa?