Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Menangis di Depan Anak-anak dan Mereka Memelukku

 Aku memutuskan untuk menangis di depan anak-anak ketika memang udah nggak tahan. Aku gak mau mereka melihatku sebagai ibu yang pura-pura kuat. Ibu juga manusia, yang bisa menangis karena sedih. Bisa rapuh, bisa sakit, bukan wanita super. Lalu kenapa aku hari ini menangis? Aku sedang bekerja, harus mendengarkan rekaman dan mentranskrip rekaman itu jadi tulisan. Gesang gak sabar, ia minta perhatianku dengan berbagai cara. Aku dipukuli, ditendang, lalu pada suatu momen, pukulannya pas banget di sela-sela tulang rusuk, keras. Rasanya sakit. Memang gak sesakit kalau ditinju mafia apa preman jalanan, tapi gatau rasanya kok sakit banget. Sakitnya, karena aku lagi berusaha bekerja, setelah mencuri waktu bagaimana caranya biar bisa memproduksi tulisan lebih rajin lagi. Tapi di tengah-tengah itu, anak-anak butuh aku. Cebok, makan, rumah yang baru diberesin, dalam waktu satu jam sudah berantakan lagi. Aku menidurkan mereka di jam sembilan malam dan harus bangun jam 1 pagi untuk menulis, jika ing