Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Berapa Isi dan Kapasitas ASI di Dalam Payudara?

Gambar
Isi di dalam payudara itu berapa sih? 300 cc kah, 500 ml kah, atau sampai satu liter ASI? Ini waktu pumping anak kedua saya, usia masih sekitar empat bulan. Sekali pumping saya bisa mendapatkan ASI sekitar 200-300 mililiter. Pernah sampai hampir 400 ml. Saya pumping setiap tiga jam sekali. Maksimal banget empat jam. Well, tiga tahun saya menjadi makhluk menyusui dan berkutat dengan alat pompa, marmet, pijat oksitosin dan lain-lain, saya akhirnya bisa menjawab pertanyaan soal berapa sebenarnya isi payudara, kapasitas payudara menampung ASI. Jadi berapa? Hahhh? Berapaaahhhh? Well sebelum saya jawab pertanyaan berapa isi dan kapasitas ASI dalam payudara, saya sempat super frustasi melihat ASI perah saya hanya bisa basahin pantat botol untuk pertama kalinya. Parah banget, boro-boro bayi bisa minum kalau diperah aja dikit banget kek gitu. Stres lah saya. Jangan-jangan ASI saya dikit?? Kok diperah cuma seuprit? Hmm, setelah melalui berbagai fase macam bingung puting, bendungan

Momen Paling Baper di Tahun 2018

Gambar
Momen terbaik 2018? Mendadak baper sendiri kalau ingat momen ini. Karena itu, kurasa momen terbaik tahun 2018 itu ya... momen paling baper pula. Sayang, belum punya Huawei Nova 3i   untuk mengabadikannya. Tapi gakpapa, semoga disegerakan punya Huawei Nova 3i biar bisa menangkap momen terbaik di tahun 2018! Gampang baper adalah saya banget. Lihat postingan apa dikit, bapeeer. Apalagi kalau ada momen manis yang sedang terjadi, pastilah saya buru-buru mengabadikannya dalam foto. Maka ketika ditanya Sujiwo untuk mengingat kembali momen terbaik di tahun 2018, itu adalah momen ketika suami saya kedapatan lagi gendong anak kedua pakai jarit, sambil memasak spaghetti di dapur. Hati saya langsung meleleh seketika. Suami saya memang kadang suka gendong anak-anaknya, tapi tidak pernah pakai jarit tradisional begitu. Boro-boro pakai jari t, gendongan bayi yang simpel aja enggak bisa pakai karena ribet banget, katanya. Tapi suatu ketika saat saya pulang kerja, tetiba rumah sunyi. Pad

The Power of Barter: Pengalaman Nuker Koran Sama Sayuran

Gambar
Saya pernah tidak punya uang sama sekali. Tapi saya tetap bahagia. Kebahagiaan ini sangat terasa saat bisa menukar setumpuk koran dengan sayuran. Sungguh indah kekuatan barter itu. Mendapatkan sesuatu sesuai dengan kebutuhan. Di dekat rumah saya, ada seorang penjual sayuran. Beliau biasa disapa dengan nama Yu Nar. Tiap ada yang belanja sayur, Yu Nar jarang membungkus bawang putih, bawang merah dan cabai dengan plastik. Ia pasti pakai koran. Pun kalau ada brokoli, biasanya digulung-gulung dengan koran bekas. Tumpukan koran yang akan ditukar sayur. Hal itu saya perhatikan setiap kali saya belanja. Pernah beli cabai dan bawang cuma Rp 5 ribu, nanti sama Yu Nar diambil itu cabai sejumput, bawang sejumput, masukin ke koran bekas. Lipet-lipet terus masuk ke tas belanjaan sayuran. Iseng saya tanya ke Yu Nar. “Butuh koran nggak Yu Nar?” suatu ketika, saat saya lihat tidak ada koran di belanjaan saya. Beliau mengangguk. Saya bergegas mengambil tumpukan koran dari ruma

Suka Duka Tandem Nursing, Gak Bisa Gerak Sampai Lupa Mau BAB

Gambar
Ketika anak pertama saya, Maryam, usianya 19 bulan. Adiknya lahir. Maryam masih ASI, belum disapih. Jadilah dia menyusu bareng adiknya. Repot? Jelas, tapi saya sangat menikmatinya. Meski saya tandem nursingnya gak lama, cuma sekitar 4 bulan. Momen lucu dan membahagiakan itu berkesan banget. Ada masa-masa ketika Maryam menyusu sambil mengelus kepala adiknya dengan perhatian. Tapi ada juga saat-saat dia jahil dan iseng mencubit pipi adiknya. Begitu adeknya umur 3 bulan, udah bisa bales. Jadilah mereka tabok-tabokan sambil nenen. Lah saya? Jelas, gak bisa gerak waktu mereka berdua nenen. Pernah saya cerita ke temen, kalau saya menyusui kedua anak bebarengan. Temen saya ketawa ngakak. “Lah, kayak kucing dong??” Terus saya pikir, iya juga ya. Tapi bedanya, kalau kucing pas lagi nyusui anak-anaknya kepengen pipis atau pup dia langsung berdiri aja dengan santai, anaknya yang meong-meong ditinggalin. Abis kelar, nyusuin lagi. Saya gak bisa begitu. Kucing yang lagi menyusui den