Main Air di Curug Pinang Baturraden, Mampir ke Taman Lazuardi

Curug Pinang Baturraden itu ternyata sangat asyik, Taman Lazuardi juga cukup menyenangkan. Keduanya murah meriah, meski jaraknya bisa dibilang jaaauuuhh.

Iseng saya cek di google maps, dari Purwokerto rumah saya ke Curug pinang itu 15 kilometer. Sedangkan dari Curug Pinang ke Taman Lazuardi itu 12,5 kilometer. Nguahahaha pantesaaan ini kaki langsung sakit kesemutan, anak-anak pun langsung tidur dan bangun siang dengan nikmatnya setelah perjalanan jauh kami.

Bagi seorang ibu hamil anak ketiga, di trimester tiga, tujuh bulan, pergi-pergi dan berkegiatan outdoor adalah hal yang sangat ribet. Apalagi punya dua balita yang super aktif. Anak pertama usianya 3,5 tahun, anak kedua 1,5 tahun.

Curug Pinang merupakan pilihan karena untuk menuju ke curug akses jalan sangat mudah, cuma jalan kaki sebentar saja udah sampai. Gak ada acara naik turun bukit hiking, jadi sangat ramah untuk bumil dan balita.

Sebelum masuk Curug Pinang bayar tiket dulu, harganya Rp 3 ribu per orang (yang dihitung orang dewasa) plus parkirnya Rp 2 ribu. Kalau tidak bawa logistik, maka di sana sudah ada warung kopi yang juga jual mi instan dan beragam jajan. Jadi kami hanya mengeluarkan kocek Rp 8 ribu saja untuk masuk ke sana. Itu sudah termasuk terapi ikan yang kolamnya terpisah dari Curug Pinang.

Habis main air, berjemur sebentar sama bapak hehehe


Saya sempat pesimis karena tiap mau pergi ke Baturraden lewat jalan biasa, pasti muntah. Gak nahan kalau ketemu kendaraan besar dan berbahan bakar solar. Bau asapnya itu lhooo, gak nguatin. Belum ada setengah jalan, saya sudah muntah-muntah.

Tapi saya gak nyerah, kasihan anak-anak kalau akhirnya balik ke rumah gegara saya muntah. Perjalanan pun tetap berlanjut dengan mengganti rute ke Jalan Raya Baturraden Barat. Di sana jarang ada kendaraan besar atau bis yang lewat, jalanannya sejuk, kami sempat melewati rumah makan Warung Suren, lalu Miniatur Small World Baturraden juga, tapi kami tidak tertarik mampir hehehe, mungkin lain kali.

Setelah menahan pantat yang super pegal, akhirnya tibalah kami di Curug Pinang! Yeaaayy. Anak-anak langsung antusias bermain air di sana. Berhubung kami datang di hari Minggu, cukup banyak juga yang ciblon alias main air di sana, meski tak seramai lokawisata Baturraden atau Telaga Sunyi sih, hehehe.

Kalau mau ke Curug Pinang, dari wanawisata Baturraden (bumper) ambil kanan. Setelah melewati Sekolah Alam Baturraden, akan ada Hotel Surya, nah lokasinya tepat di belakangnya Hotel Surya itu.

Untuk anak-anak airnya memang sangat dingin, awalnya mereka hanya mencelupkan kaki saja, lalu lama-lama main batu, jatuh-jatuhan, dan menangkap ikan.

Ya! Ada banyak ikan-ikan kecil yang berenang di Curug Pindang ini, semua terlihat jelas karena airnya yang sangat bening. Jernih sekali.
Moon maap cuma tersisa foto kaki gaje, ini buat mamerin betapa jernihnya air di Curug Pinang Baturraden wkwkwkwk.


Suami saya mencoba mengajak Aruna, anak kedua saya untuk berenang ke dekat air curug yang mengalir, tapi tidak jadi. Karena ternyata makin dekat air terjun, airnya makin dingin. Aruna pun jadi kedinginan dan gemetaran. Kami istirahat sejenak dan makan camilan, sambil minum teh hangat. Ah... nikmatnya. 

Kukira Aruna udah emoh main air, ternyata dia minta main air lagi! Yaaay mamak sih seneng-seneng aja, jarang-jarang kan hamil tua pikniknya outdoor begini hihihi.

Orang-orang datang silih berganti, sebagian besar hanya foto-foto saja lalu pulang. Tapi kami tetap asyik dengan kegiatan kami. Sampai akhirnya waktu makan siang, kami pun memutuskan untuk pulang.

Rencananya, mau melihat sapi di dekat pintu masuk wanawisata Baturraden itu, tapi ternyata sapinya belum pada keluar. Hehehe, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Kramat, Sokaraja Tengah.

Perjalanan ini sangat tidak mulus. Jalan menuju Padamara Purbalingga jelek sekali dari arah Baturraden. Anak-anak tertidur di jalan, sementara saya dan suami mulai pegal.
Kami melirik ke kanan dan ke kiri, mencari tempat makan atau tempat sekadar peristirahatan untuk singgah sejenak, tapi belum juga ketemu.


Sampai akhirnya di daerah Susukan, Sumbang, ada Taman Lazuardi.

"Waaah, ini pak. Ada saung-saungnya tuh bisa buat istirahat. Ayo kita berhenti dulu, sambil makan siang."

Jadilah kami berhenti ke Taman Lazuardi. Berhubungi hari Minggu, maka tiketnya Rp 6 ribu, kalau hari biasa harganya lebih murah, hanya Rp 5 ribu saja. Taman itu cukup teduh, banyak saungnya, ada kedai juga di dalam taman, plus kolam renang! Kalau mau berenang tidak ada tambahan biaya. Sangat terjangkau di kantong ya.


Hal yang menarik di Taman Lazuardi ini adalah buku-buku yang tersedia di Kedai taman. Ada cukup banyak pilihan buku, meski tak terlalu lengkap. Beberapa buku komik anak, ensiklopedia, hingga novel.

Sampai di sana, anak-anak malah terbangun. Akhirnya kami memutuskan untuk makan siang saja.
Sembari menunggu, anak-anak melihat berbagai buku yang tersedia.

Banyak buku-buku di Kedai dalam Taman Lazuardi ini. Anak saya jadi betah. Padahal dia belum bisa baca sih, cuma seneng liatin gambarnya, serius banget kan itu wkwkwkkw.


Overall untuk makanan di kedai, biasa saja. Hanya sayang sekali, tempatnya kurang bersih. Waktu saya datang, karyawan yang ada di sana tidak menyelesaikan pekerjaan menyapu kedai, malah saya yang bersihin karpetnya buat lesehan karena sudah sangat risih sekali. Semoga ke depan kedai di dalam Taman Lazuardi ini lebih nyaman dan bersih.

Untuk kolamnya, saya sengaja nggak mampir melihat. Soalnya berabe kalau anak-anak liat, pasti mereka minta renang lagi hahahaha. Tapi saya melirik sekilas kolam renangnya cukup asyik untuk anak-anak (karena sepertinya kolam renangnya pun buat anak-anak ya).
Di luar kolam renang ada beberapa ayunan, perosotan dan saung-saung kecil untuk sekadar duduk dan beristirahat. Quote-quote yang ada di taman juga cukup instagrammable, ada juga kebun labirin kecil yang bisa buat lari-larian sama anak.

Selesai makan, anak-anak bermain sebentar, lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Kramat, Sokaraja untuk berziarah. Dari Sokaraja, kami kembali ke Purwokerto sore harinya. Anak-anak belum kehabisan baterai, sampai rumah kami mandi kemudian makan malam... Saya yang rasanya udah super lelah sekali, kepingin pijaaaat heuheuheuheu.






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita-ceritanya Bumil (Lagi)

Ini Tantangan Mamah Muda Setelah Melahirkan

Orgasme Saat Melahirkan, Emang Bisa?