Cantik, Cakep, dan Cinta

Cantik, Cakep, dan Cinta



Sebagian besar orang datang dengan cinta karena muka yang cantik dan cakep. Terutama remaja. Tapi bagi sebagian orang dewasa, hal itu ternyata masih menjadi sorotan. Ya, cantik, cakep dan cinta.

Di dunia kerja, cantik dan cakep menjadi pilihan para marketing. Kenapa? Karena penampilan good looking yang menarik itu punya nilai lebih di mata konsumen. Tampil cantik menjadi lebih meyakinkan dan enak dipandang, lebih dianggap dan lebih 'eksis' keberadaannya ketimbang yang biasa-biasa saja, atau malah yang buruk rupa sekalipun.

Dalam percintaan, cantik dan cakep menjadi penting ketika reuni dan bertemu teman lama. Pacar atau calon istri cantik, menjadi dambaan dan idaman. Pacar atau istri cantik yang dibawa ke acara reuni bakal jadi perbincangan hangat. Begitu pula sebaliknya. Suami ganteng yang punya wibawa karena menjadi pimpinan, penampilan oke punya, ditambah rumah gedong dan mobil seabreg jadi perhatian besar.

Saya masih 22 tahun, dan sudah melewati fase cinta karena cakep dan cantik, sejak duduk di bangku SMP. Selanjutnya di bangku SMA, hingga kuliah, saya tak lagi melihat fisik. Tapi serius, cowok dengan otak dan pandangan yang luas, kritis.... itu seksi. Sangat seksi. Cowok yang peka dan mengamati lingkungannya, diam diam membuat analisis, dan suka membaca itu hot banget!
Lebih seksi ketimbang Mas Jawa Tengah yang guanteng bingit tapi enggak punya kepekaan sosial (ini misal lho)
Lebih menarik bad boy cerdas ketimbang mas-mas rajin gombal-ganteng-dan caper.

Kemudian, fakta lain saya temukan. Bahwa perempuan yang tidak tegas, biasanya punya 'cadangan pacar' saat dia pacaran. Ini beda dengan selingkuh. Saya beberapa kali menemui perempuan yang begitu (termasuk saya, dulu!) hehehe.

Perempuan seperti ini punya pacar satu, dan cadangan dua, bisa hingga tiga. Para cadangan ini adalah cowok-cowok yang mendekati si cewek, berburu dan meramu sambil menunggu si cewek putus. Lagi-lagi pertimbangan pun karena cantik dan cakep.

Saya, masih 22 tahun dan sudah melewati fase itu! (Yeeaaayyy)

Tapi sekali lagi, tidak semua memiliki background yang semikian. Ini hanya segelintir fakta yang saya temukan ebebrapa tahun lalu. Bukan berati semua cewek lantas selalu punya cadangan, mengingat jumlah kaum adam semakin menipis. hihihi

Saat saya bertemu dengan satu orang yang membuat saya nyaman, tenang, dan damai, saya pun mulai berpikir bahwa memang benar dia jodoh saya. Ya, dialah jodoh saya :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita-ceritanya Bumil (Lagi)

Ini Tantangan Mamah Muda Setelah Melahirkan

Orgasme Saat Melahirkan, Emang Bisa?