Ini Tantangan Mamah Muda Setelah Melahirkan
Lagi hamil itu bawaannya pingin cepet-cepet lairan, beli perlengkapan
bayi, USG dan update foto bayi ke media sosial, aiiih ga sabar pokoknya ketemu
dedek bayi yang suka gelitikin perut. Hihihi. Tapi apa aja sih sebenarnya
hal-hal yang bakal ditemui setelah melahirkan? Banyak banget buk ibuk...
Sebagai sesama mamah muda alias mahmud, saya kepingin share. Barangkali
bermanfaat :)
(Baca Juga: Review Vitamin Kehamilan dan Cara Menjaga Stamina Saat Hamil)
(Baca Juga: Review Vitamin Kehamilan dan Cara Menjaga Stamina Saat Hamil)
Hamil tua dan nongkrong di pinggir kolam renang Hotel Aston Purwokerto. Waktu itu yaa ampun, gak sabarrr [ingin cepet lahiran. Habis lahiran jederrr banyak ternyata persiapannya :) |
1. ASI kok belum keluar yaa?
Sebagai mamah muda yang baru melahirkan pertama kali memang rasanya
panik bangeet kok ASInya belum keluar? Itu anakku nanti mimik apa? Kalo mati
gimana? Hush. Istigfar! Tenang ya buk..
Bayi yang baru lahir membawa cadangan makanan sejak saat di perut kita.
72 jam aman. Tapi kok dia nangis mulu sih?? Lha iya lah, wong baru merasakan
angin, berisik suara orang, panas, dan lain lain. Selama ini kan biasa di perut
kita enak-enak. Jadi, hindarkan perasaan panik dan rasa bersalah kalau ASI
belum keluar di hari pertama. Sebaliknya, nikmati momen kebersamaan dengan
bayi, belum keluar tetep aja susukan ke bayi. Rangsangan mulut bayi itu akan
mengeluarkan ASI.
Hindari pemberian susu formula terburu-buru. Hindari juga pemberian susu
formula dengan dot karena akan menyebabkan bayi bingung puting. Massage
payudara juga oke. Pokoknya hati kita harus selalu riang gembira buk! ASI saya
baru keluar di hari ketiga, padahal lahiran normal. Yakin aja kalau ASI pasti
keluar dan kita bisa menyusui, memberikan yang terbaik untuk anak kita :)
Oh iya, puting datar, mblesek alias inverted nipple juga tetep bisa
menyusui lho!. Saya termasuk yang berputing datar, tapi sukses nenenin kok^^
(Baca: Sukses Menyusui dengan Puting Datar, Mblesek, Inverted Nipple Karena Hal Ini)
(Baca: Sukses Menyusui dengan Puting Datar, Mblesek, Inverted Nipple Karena Hal Ini)
2. Puting Lecet
Yang ini rasanya nikmaaat banget. Setiap ibu menyusui di belahan dunia
manapun pasti akan mengalami yang namanya puting lecet, berdarah, bengkak. Anda
tidak sendirian buk, saya mengalami hal itu selama dua bulan baru sembuh.
Hehehe. Puting luka ini biasanya terjadi karena pelekatan yang belum sempurna,
biasanya dialami mahmud yang baru banget lahiran.
Cek pelekatan yang baik seperti apa. Googling aja, banyak gambar dan
tipsnya kok. Ketahuan ya kalo saya hobi googling hehe. Kalau pengalaman saya
sih, saya nunggu Maryam (anak saya) mangap lebaaar baru saya nenenin.
Enggakpapa, susukan aja terus,
kalo bayi enggak mau (mungkin rasanya aneh karena kecampuran darah) pompa dulu
supaya payudara kita enggak bengkak. Saluran susu yang kurang lancar karena
enggak dikenyot itu bisa bikin bengkak dan rasanya enak betul, sampe adem
panas. Kalau orang jawa bilang "ngrangkaki" istilahnya. Sering-sering
dipijat dan dikompres bergantian air anget dan dingin. Kalau kurang telaten
mijet sendiri, panggil dukun bayi. Kalo saya sih dipijet dukun bayi, maklum
mahmud malesssss (jangan ditiru).
3. Stres, Baby Blues, Depresi
Habis lahiran itu capek bo, kita ngeluarin cairan segitu banyak. Yang
ketuban, yang darah, yang kringet. Belum tenaga buat ngeden. Hehe, tapi rasa
lelah itu ilaaang kalo udah liat dedek bayi. Aih nikmatnya.. Apalagi sewaktu
Inisiasi Menyusui Dini dia nempel di dada kita dan nyari-nyari puting.
Lucunyaaa, senengnyaa, bahagianyaa, sampe ga nyadar kalo bagian bawah lagi
dijahit. Hehehe.
Saya mengalami depresi pasca melahirkan. Awalnya ya gara-gara masalah
menyusui. Merasa bersalah enggak bisa menyusui langsung karena Maryam mimik
susu formula di awal. Pertamanya saya kena Baby Blues.
Sering nangis dan gampang banget nangis, pokoknya superrr sensitif. Enggakpapa buk, namanya juga habis lahiran kita mengalami perubahan hormon besar-besaran. Kalau orang jawa bilang "Awak Anyar". Dua minggu pertama setelah melahirkan, setiap ibu berpotensi mengalami baby blues. Kalo lebih dari dua minggu masih aja baper, sensi ga jelas, berati sudah mengarah ke depresi pasca melahirkan alias Post Partum Depression.
Sering nangis dan gampang banget nangis, pokoknya superrr sensitif. Enggakpapa buk, namanya juga habis lahiran kita mengalami perubahan hormon besar-besaran. Kalau orang jawa bilang "Awak Anyar". Dua minggu pertama setelah melahirkan, setiap ibu berpotensi mengalami baby blues. Kalo lebih dari dua minggu masih aja baper, sensi ga jelas, berati sudah mengarah ke depresi pasca melahirkan alias Post Partum Depression.
Kalo sudah depresi, bicarakan dengan pasangan atau orang terdekat. Kunjungi ahlinya, atau berkonsultasi dengan psikolog jika perlu. Tenangkan diri, Anda tidak sendirian. Banyak banget mahmud yang mengalami hal seperti ini kok buk. Tarik nafas, bagi yang beragama muslim istigfar.. Yakinkan diri jika ini hanyalah fase, bagian dari kehidupan yang perlu dialami dan sebentar lagi akan lewat. Badai pasti berlalu, semangat buuuuk!
4. Repot pot pot pot
Sebagai sesama mahmud, saya memahami kita punya tanggungjawab mengurus
bayi dari A sampai Z kuadrat. Belum lagi urusan rumah semacam nyapu, cuci
piring, masak, cuci baju, jemurin, aiih. Lagi cuci piring satu, si bayi oeeek
oeeek minta susu. Lagi megang sapu, si bayi oeek oeeek pipis dan pup. Kapan
kelarnyaa kerjaan rumaah. Heuheuheu. Belum lagi mahmud yang masih nyambi kuliah
atau kerja. Was wes was wesss berasa banget ya? Apalagi kalau tinggal cuma
berdua sama suami, hihihi indah syekalilililili.
Bicarakan pada suami, bagi tugas rumah. Kalau suami keluar kota, cari
Asisten Rumah Tangga. Wes to, Anda bukan Batman, Superman, dan superhero
lainnya. Seperti yang saya bilang, habis lahiran itu capek betul. Energi dan
tenaga kita enggak langsung pulih langsung. Apalagi yang melahirkan secara
caesar. Pulihkan dulu tenaga kita buk. Enggakpapa sementara dibantu Asisten
rumah tangga jika memang perlu. Ukur seberapa besar kekuatan Anda. Kalau enggak
kuat ya tidak usah dipaksakan.
Kalauu enggak punya biaya buat asisten rumah tangga ya kerjaan rumah
enggak usah dipikir. Kerjakan sesuai kemampuan. Berikan pengertian pada suami.
5. Saring Informasi
Hidup ini indah buk, jangan dibikin rumit rumit.
Keberadaan google membuat kebanyakan para mahmud itu dikit dikit nanya
ke google. Saya contohnya. Hehehe. Kalau memang demikian, ya silakan. Tapi
saring informasi yang Anda terima sesuai kebutuhan. Gunakan insting dan naluri.
Setiap ibu itu punya insting buk. Meski belum punya pengalaman, kita itu punya
naluri tersendiri.
Saya merasakannya. Entah kenapa kalo si Maryam nangis itu saya seolah tahu kalo dia kembung, sakit perut, sumuk alias kepanasan, enggak nyaman, bosen, laper. Anda bakalan merasakannya juga kok nanti. Googling buat nambah pengetahuan oke, tapi tetep ngikut insting ya buk.
Sebagai mamah muda, seringkali banyak yang khawatir terus dikit dikit ke dokter. Enggak dikasih obat malah ngotot minta obat. Hehehe. Saya memahami itu buk, tapi bayi itu obat paling ampuhnya adalah ASI. Maryam diare obatnya ASI, demam turunnya karena tak gempur ASI. Pertimbangkan saran dari dokter, kalau enggak dikasih obat ya wes to...
6. Anakku kok belum ini, belum itu, belum blablabla
Nah iniii. Ini adalah fase yang sedang saya alami. Dimana orang akan
selalu nanya, anakmu udah bisa apa? Kok belum bisa? Itu tetangga sebelah udah
bisa ini udah bisa itu, beratnya udah segini. Tenangkan diri buk.. Setiap anak
memiliki tumbuh kembang yang berbeda.
Kalau mau cek kecukupan ASI, liat pipisnya berapa kali dalam sehari.
Enam kali pipis, berati cukup.
Kok enggak gendut? Kecil banget sih?
Kok enggak gendut? Kecil banget sih?
Cek berat badan di KMS. Kalau naik setiap bulan sooo what? Saran saya,
tutup kuping aja kalo komentarnya nyelekit. Saya kemarin dibilang gini :
"Itu badan segede gaban, gendut emaknya. Kok anaknya malah kecil
banget??"
Oh my! Mau nangis, tapi lama lama tak budegin aja telinganya. Setelah saya cek tumbuh kembang oke, berat masih normal, sehat dan pipis pup lancar jaya, ya wes to... sana mau ngomong apa lalalala lalalala :p
7. Stop Judging Keep Supporting
Judul di atas saya ambil dari tagline grup Breastfeeding Friends di
fesbuk. Ibu yang menyusui langsung, pumping dan diberikan lewat dot, atau ibu
yang memberikan susu formula buat anaknya tentu punya alasan tersendiri. Saya
sendiri memilih untuk menyusui langsung supaya praktis, enak, hemat,
huahahahahaha dasar emak pelit.
Seperti yang telah diketahui, ASI adalah yang terbaik untuk bayi. Gak percaya? coba dicek kardus susu formula bayi, ada kok tulisan : ASI tetaplah yang terbaik. ASI adalah yang paling baik dicerna bayi. Meski demikian, masih banyak ibu di Indonesia yang memilih memberikan susu formula. Tentunya mereka punya alasan.
Kalau Anda ketemu dengan seorang ibu yang memberikan sufor ke anaknya, jangan keburu ngomong "Ah, dasar ibu males. Maunya bayi cepet gendut ya pakai sufor. Enggak tahu ya bahaya sufor blablabla, nanti anaknya gampang sakit blablabla." Ketahuilah buk, itu sangat menyakitkan. Serius.
Setiap ibu pasti punya alasan kenapa kasih sufor ke bayi. Kalau kita nyinyir, ibu sufor justru makin resisten. Yuk, kita edukASI tanpa melabeli. Kasih dukungan positif. Siapa yang tahu kalo ibu sufor mengalami masalah penyumbatan di saluran ASI, kanker payudara, atau berbagai masalah lainnya?
Kalau Anda ketemu ibu yang tidak bisa menyusui langsung alias dipompa
dulu, jangan keburu komentar "Nanti asinya kering, kenapa sih ga mau
nyusuin langsung? Males ya?" Ketahuilah ibuk ibuk.. emak yang full pumping
(eping) alias mompa sampai dua tahun ada lho, dan asinya enggak kering.
Dan perlu diketahui, jadi emak pumping itu ribetnya minta ampun. Saya pernah sih jadi emak pumping, enggak kuaat (maklum, mamak maleusss hehehe). Harus cuci steril pompa, botol ASI, belum botol-botol dot. Mana kudu rajin mompa tiap dua jam sekali. Haissshhh kalo enggak telaten ya wasalam..
Dan perlu diketahui, jadi emak pumping itu ribetnya minta ampun. Saya pernah sih jadi emak pumping, enggak kuaat (maklum, mamak maleusss hehehe). Harus cuci steril pompa, botol ASI, belum botol-botol dot. Mana kudu rajin mompa tiap dua jam sekali. Haissshhh kalo enggak telaten ya wasalam..
Kenapa sih kok harus dipompa? Rata-rata para emak pumping ini terlanjur pumping karena bingung puting yang dialami oleh bayi. Kenapa sih bisa bingung puting? Silakan googling. Hihihi. Jangan salah lhoo buk ibuk, biaya untuk relaktasi itu sampe jutaan. Pake acara opname di klinik laktasi pula. Di purwokerto sih belum ada, di kota-kota besar sudah banyak ibu ibu yang rela merogoh kocek jutaan biar bayinya mau nyusu langsung ke payudara lagi.
Sementara baru itu, nanti kalau ada lanjutan, saya update lagi. Semoga
membantu ya buk. Salam sayang dari Mamanya Maryam :*
---update--
8. Me Time itu Penting
Me
Time itu kelihatannya sepele banget, tapi manfaatnya luar biasa.
Menurut saya, setiap mamah-mamah pasca melahirkan harus punya me Time
untuk menjaga kewarasan alias kesehatan jiwa. Lho kok?
Jadi begini, saya sendiri mengalami masa-masa suram setelah melahirkan. Saya terlalu perfeksionis. Ingin rumah rapi dan bersih, mengurus bayi, dan melakukan segala pekerjaan rumah tangga sendirian demi menjadi ibu yang sempurna. Tapi karena kelelahan, target beberapa hal yang mesti saya kerjakan, bikin stres berat. Gagal ASI eksklusif, langsung merasa gagal jadi ibu. Gagal menjaga rumah tetap rapi, ga sempet cuci piring, ga bisa mandi dengan tenang. Errrggghhhhh, bikin frustasi. Yang parah saya sampai sering nangis sendiri, dapet bisikan-bisikan aneh, dan takut sama keramaian.
Makanya
pijet pasca melahirkan itu penting banget (lah, pijet?). Buat saya,
pijet itu me time. bukan cuma urusan pijet aja yang penting. Tapi
interaksi dan ngobrol sama dukun bayi atau paraji, kadang bikin diri ini
nggak merasa sendiri, merasa diperhatikan, disayang, dan merasa apa ya?
Dihargai.. Karena dulu kurang rutin pijetnya, di kehamilan kedua saya
udah booking dukun bayi khusus buat besok setelah melahirkan. Hahahaaa,
yes!!!
Dear
mamah, kita sudah bekerja begitu keras. Nggembol bayi selama 9bulan,
melahirkannya ke dunia dengan penuh perjuangan, apa salahnya memberikan
me time sebagai reward?
Me
time setiap orang mungkin berbeda. Ada yang cukup dengan mandi, salat,
makan secara khusyuk udah me time banget. Ada yang butuh pijetan (kayak
saya) ada juga yang butuh refresh jalan-jalan ke mall meski cuma sekadar
lihat-lihat. Ada juga yang piknik atau makan diluar tanpa bawa bayi,
menikmati waktu berkualitas, sendirian.
Buat saya, untuk membahagiakan oranglain, bahagiakan diri sendiri dulu. Caranya? Cuma kita yang tahu, dimana bahagia kita :)))))
Mbak, aku seneng nemu blogmu. Baca ini pas babyku lagi bobok bikin aku ketawa cekikikan, smoga asiku makin banyak abis baca ini ya. Makasi mbak! Nulis lagi kalo sempat hehehehe
BalasHapus