Anak Susah Makan? Begini Tips Meningkatkan Nafsu Makan Anak

Anak susah makan memang jadi hal yang bikin banyak ibu-ibu jadi pusing tujuh keliling. Sudah gonta-ganti menu, itu mulut masih mingkem rapetnya minta ampuuun. Udah googling dan cari berbagai tips, masih juga nasfu makan tetap menurun.

Apa yang akan terjadi ketika anak tidak mau makan, apakah kita mesti nungguin dia kelaparan biar mulutnya mau buka? Huiks. Drama anak susah makan, sudah pasti terjadi pada saya. Dua balita saya tak terhitung membikin saya galau. Hehehe

Anak susah makan, sekali lagi adalah sumber kegalauan hakiki bagi para ibu. Ya, apalagi ketika kita sudah susah payah bikin menu yang super berkualitas, sesuai dengan panduan WHO, berharap agar si anak mau makan kembali, tapi lagi-lagi masih susah makan juga.

Saya yakin, setiap ibu pasti sudah pernah mengalami kesulitan ini. Tatkala anak begitu susah makan, sulit membuka mulut, dan langsung melepeh makanan yang kita masak dengan penuh cinta. Pehhhh. Belum lama ini, saya pun mengalaminya dengan kedua balita saya yang super aktif.

Anak pertama saya Maryam, usianya empat tahun. Urusan makan, memang dia enggak susah-susah amat. Mulutnya mau buka saat sendok berada di depannya. Tapi saat makanan sudah masuk ke mulut, mulut saya pasti jadi ngomel enggak karuan.

Ya, Maryam suka banget ngemut makanan! Heu, bisa satu jam habis hanya untuk waktu makan. Hiks. Sudah ditowel-towel, disuruh kunyah. Ayo kunyah, kunyah, telan! Saya sampai jadi cheerleader demi maryam mau kunyah makanan. Dia mau makan, enggak susah makan anaknya. Tapi ngemut makanannya itu lhoooo. Sungguh menguras kesabaran.
 
Kadang mau tak mau saya sampai harus menuruti kemauannya, makan pindah lokasi ke depan rumah. Pernah juga ke TK, hanya untuk makan. Atau pergi ke alun-alun, agar dia mau mengunyah makanannya dengan semangat.

Namun apa yang terjadi? Apakah kemudian Maryam mau makan dengan cepat, layaknya anak-anak makan seperti biasa, tanpa drama emut nasi? Ternyata tidak juga. Teteeeep susah nasinya masuk ke tenggorokan. Emut lagi, emut lagi.

Itu baru Maryam, anak pertama saya. Aruna, anak kedua saya lebih banyak drama lagi. Umurnya sudah dua tahun dan giginya lengkap. Berbeda dengan maryam yang suka emut makanan. Aruna bener-bener susah makan anaknya. Pokoknya picky eater banget. Super pilah pilih makanan, apalagi kalau dia lagi enggak mood. Jangankan makan, mangap pun dia ogah.

Kalau sudah enggak makan, maka tantrum seringkali menyerang kalau Aruna lagi kelaparan. Sudah lapar, tapi tetap tidak mau makan. Sungguh membingungkan. Kalaupun dituruti semua kemauannya saat tantrum, dia makin menjadi. Malah makin susah makannya.

Seiring berjalannya waktu, saya akhirnya menemukan berbagai cara agar anak tidak susah makan. Izinkan saya berbagi tips ala-ala saya hehehe.


Tips Meningkatkan Nafsu Makan Anak:

1. Fokus Pada Makanan

Kebiasaan makan sambil menonton tv, ternyata adalah kebiasaan yang membuat Maryam jadi ngemut makanan. Yes, ini karena dia enggak fokus dengan makanannya. Alhasil, bukannya mengunyah, diapun emut makanan sambil menonton televisi yang tengah menyala. Belajar fokus makan bisa dimulai dengan mengenalkan high chair sejak dini. Intinya, latih anak untuk makan sambil duduk, di depan makanannya. Ibu-ibu yang mengenalkan metode BLW pasti paham banget yaa soal ini.
Bisa googling soal BLW alias Baby Led Weaning buat yang penasaran.

2. Ajak Makan Bersama

Anak-anak itu memang unik, adakalanya mereka susah banget makan. Kadang mereka hanya butuh suasana baru. Pernah coba untuk mengajak anak makan bersama? Saya pernah mengajak Maryam makan bersama. Dia makan, sayapun juga makan. Kami makan dalam satu meja makan, sambil sesekali mengobrol. Ini cukup menyenangkan dan tidak harus makan di luar rumah kok, moms.. Di meja makan rumah bareng ayah dan ibunya, bagi Maryam dan Aruna ternyata menyenangkan juga. Akhirnya mereka makan sendiri dengan tertib, tanpa drama emut atau lepeh-lepeh.

3. Beri Madu atau Suplemen Makanan

Suplemen makanan awalnya saya berikan untuk anak saya karena mereka susah makan. Harapannya sih, supaya suplemen makanan bisa 'menambal' kebutuhan nutrisi mereka karena susah makan. Tapi yang terjadi justru lebih dari itu.

Saya memberikan Madu Honeykids untuk anak saya. Apa yang terjadi? Nafsu makan mereka justru meningkat pesat.

Madu Honeykids ternyata menjawab segala permasalahan saya soal anak susah makan. Kalau biasanya Aruna harus pakai drama tantrum tiap makan, setelah minum Madu Honeykids, drama itu kini tamat. Memang sih, drama anak susah makan tidak langsung seketika menghilang saat itu juga. Tapi hasilnya cukup signifikan.


Hari pertama saya beri Madu Honeykids, Maryam dan Aruna mulai merespon makanan dengan baik. Okelah masih ada acara kabur-kaburan. Tapi mulut Aruna mau membuka dan mengunyah nasi tanpa amarah.

Hal yang sama juga terjadi pada Maryam. Kalau biasanya dia ogah-ogahan makan dan mengemut makanan, durasi waktu  emut nasi sudah mulai berkurang. Lama kelamaan, dia gak ngemut lagi! Makannya pun jadi lahap.



Rasa Madu Honeykids juga cukup disukai Aruna. Kadang malah minta tambah. Hehehe. Maryam awalnya enggak terlalu doyan, sekarang juga jadi doyan banget. Ternyata kandungan temulawak di Madu Honeykids bener-bener tokcer. Anak jadi sehat karena makan lahap.




Alhamdulillah, urusan drama anak susah makan pun kini  berakhir sudah. Mamak pun bisa tenang kembali. Acara emut makanan sesekali masih ada, tapi lama kelamaan sudah menghilang sama sekali setelah rutin minum Madu Honeykids.
Sekarang malah bapaknya lagi bingung dan kewalahan karena kedua anak kami itu sempat super doyaaan makan sampai semua camilan pun diembat hihihi.

Jadi, buat para ibu yang masih galau gegara drama anak susah makan, coba aja Madu Honeykids. Saya berani merekomendasikan karena pernah mencoba memberikan Madu Honeykids buat anak-anak saya yang susah makan, hehehe. Semoga tips saya ini bermanfaat, salam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita-ceritanya Bumil (Lagi)

Susu Tempe dan Puding Tempe, Dih Emang Enak?

Bingung Puting Makanan Apaan Sih?