Postingan

Cara Menahan Rindu Itu Gimana? Ketika Rindu Menggebu dan Terbelenggu

 Cara menahan rindu? nggak ada kayaknya. Rindu adalah perasaan yang nggak bisa dibohongi, disembunyikan rapat pun bisa terlihat. Ditahan sedemikian rupa, akhirnya malah menjelma jadi hormon kortisol, stress tertekan, membelenggu.  Rindu itu bikin stres, apalagi kalau orang yang dirindukan sangat jauh, atau gak bakalan bisa ketemu lagi. Lalu gimana cara melupakan rindu? Menahan rindu... Oouuuww.  Aku memilih untuk melepaskan rindu, menerima perasaan rindu dengan utuh, dan berdamai dengan kenyataan meski sulit.  Nggak mudah, pasti butuh proses yang panjang, bahkan untuk menerima perasaan rindu. Ketika menggebu dan tak kunjung bertemu, ujung-ujungnya jadi halu. Pernah ngalamin?  Lebih parah lagi, rindu pada seseorang yang mungkin dia nggak merindukan kita wkwkwk, bisa apa? Bisa gila.  Di sini kepikiran, kangen, bingung mau ngehubungin tapi overthinking. Yang dikangenin b aja, having fun with their life. Tidak bisa tidur karena menahan rindu, tapi yang dirindukan sedang sibuk dengan dunian

Kapan Kita Merasa Yakin Jika Dia Adalah Pasangan yang Tepat?

Anak anak, suatu hari kalian pasti akan bertanya-tanya, kapan kita merasa yakin jika orang yang kita pilih itu orang yang tepat. Yakin atau tidak? Memang benar dia yang akan menjadi pendamping hidup kita? Apa sih, yang perlu disiapkan, kalau nantinya bakal hidup berdua sampai tua? Dulu aku juga gitu. Aku juga bertanya-tanya kepada semua orang yang menikah dan awet banget pernikahannya. Ada berapa orang di dunia ini yang berhasil menikah dan hidup bersama sampai tua, pasti sangat banyak. Dan ya... semua orang yang menikah, pasti mendambakan hal itu. Tidak ada orang menikah hanya untuk bercerai. Menikahlah ketika kamu sudah siap secara mental dan finansial, serta jangan abaikan kesehatan fisik juga. Karena tidak semua orang bisa menerima kita yang sakit sakitan. Lalu apakah dia pendamping yang tepat? Ya, sebagai orang yang pernah gagal dalam pernikahan, aku sendiri tidak pernah bisa menjawab pertanyaan ini, Tuhan kita yang tahu. Dalam Islam, kita mengenal salat istikharah, lakukan salat

Pengalaman Menjelaskan Perceraian kepada Anak-Anak

 Menjelaskan perceraian orangtua kepada anak-anak sama sekali gak mudah. Mata bening mereka yang penuh tanda tanya, kenapa, kenapa, kenapa? Seringnya bikin sesak. Tapi begini pengalamanku, setelah hampir dua tahun bercerai. Anak-anak sudah berdamai dengan kondisi keluarga yang beda rumah. Lalu gimana jelasin perceraian ke anak-anak? Pertama, menegaskan kepada anak-anak bahwa perceraian ini terjadi bukan karena anak-anak. Ibu dan bapak menyayangi anak-anak, perpisahan ini terjadi karena ada janji yang dilanggar. Tidak kujelaskan spesifik janji apa, tapi aku bilang besok kalian akan mengerti setelah dewasa (klise amat ya.) Kedua, tidak menjelek-jelekkan bapak mereka, sekalipun hati ini sering dongkol karena perilakunya. Bagaimanapun dia -eks husband- tetaplah seorang figur bapak. Aku hanya menyampaikan, bahwa bapakmu melanggar janji. Ini mirip seperti kamu dan temanmu bertengkar dan berpisah, memilih untuk tidak berteman lagi. Ketiga, tetap tidak menormalisasi perceraian. Tentu hal ini m

Menangis di Depan Anak-anak dan Mereka Memelukku

 Aku memutuskan untuk menangis di depan anak-anak ketika memang udah nggak tahan. Aku gak mau mereka melihatku sebagai ibu yang pura-pura kuat. Ibu juga manusia, yang bisa menangis karena sedih. Bisa rapuh, bisa sakit, bukan wanita super. Lalu kenapa aku hari ini menangis? Aku sedang bekerja, harus mendengarkan rekaman dan mentranskrip rekaman itu jadi tulisan. Gesang gak sabar, ia minta perhatianku dengan berbagai cara. Aku dipukuli, ditendang, lalu pada suatu momen, pukulannya pas banget di sela-sela tulang rusuk, keras. Rasanya sakit. Memang gak sesakit kalau ditinju mafia apa preman jalanan, tapi gatau rasanya kok sakit banget. Sakitnya, karena aku lagi berusaha bekerja, setelah mencuri waktu bagaimana caranya biar bisa memproduksi tulisan lebih rajin lagi. Tapi di tengah-tengah itu, anak-anak butuh aku. Cebok, makan, rumah yang baru diberesin, dalam waktu satu jam sudah berantakan lagi. Aku menidurkan mereka di jam sembilan malam dan harus bangun jam 1 pagi untuk menulis, jika ing

Halo Be...

 Halo Be, udah hampir 10 tahun kita ga ketemu, dan mungkin suatu saat nanti, aku juga bakalan nyusul kamu di sana. Gak banyak yang mau aku bilang. Sama sekali ga banyak. Tapi liat fesbuk kamu hari ini, rasanya kok pedih kali ya be. Itu fotoku, kenapa pula masih ada di album foto profil kamu. Bikin menangesss heueheueheu. Merindukan orang yang udah ga ada itu rasanya begini ya. Nyesek, terus bisanya cuma ngomong sendiri. Tapi aku berdoa dan percaya, kamu udah bahagia di sana ya Be. Kamu orang baik, ada banyak orang yang doain kamu. Begitu juga aku, gak pernah sedikitpun aku lupa sama kamu. Bahkan aku pernah bercita-cita, balik ke Jakarta lagi dan ketemu kamu, pak bos, orang-orang yang membuat hidupku berubah. Mbah uti belum lama ini juga meninggal. Sosok perempuan kuat yang jadi panutanku.. Tapi pak bos dan kamu, udah ga ada di dunia ini. Terus kalo aku ke Jakarta, aku pamer kemana? Kan aku mau pamer Be, kalo anakku ini udah tiga. Taun ini i'm going to be a single mom, tapi aku puny

Ketika si Bungsu Sholat Jamaah di Mushola Deket Rumah...

 Trenyuh dan merasa yaa Allah.. Tiga anak itu titipanMu. Apakah aku bisa membesarkan mereka dengan baik? Hari ini sholat jamaah di mushola terasa mendebarkan karena si bungsu memaksa pengen jamaah di mushola. Kami berangkat berempat. Sampai mushola mereka happy. Sibungsu langsung ke depan, ikut jamaah bapak2. Dia happy. Dia ga noleh ke belakang dan mataku terasa basah... Secepat itu ya waktu berlalu, tau tau si bayi yang dulu suka nangis, nenen, udah berani sholat di saf depan bareng bapak-bapak lainnya. Kebetulan di saf depan ada kakek yang tinggal di depan rumah kontrakan, mungkin dia merasa familiar jadi nyaman. Aku jadi semakin optimis. Tidak perlu memaksakan oranglain yang tak mau mendekatkan diri dan beribadah. Ga perlu memaksa oranglain berubah. Fokus sama diri sendiri dan anak-anak, berdoa, sediakan tempat yang layak untuk mereka tumbuh dan berkembang, udah cukup. Momong diri sendiri dan anak-anak, berbahagia dan merasai setiap momen detik-detik perkembangan mereka dengan '

Ketika Tangis Istri Pablo Escobar Pecah

Gambar
Maria Victoria Henao, istri Pablo Escobar mengusap air mata yang membasahi pipinya. Di usia 60 tahunan, sisa kecantikannya masih terlihat jelas. Duduk di hadapan putra putri dan mantunya, istri Raja Kokain yang melegenda itu nampak begitu rapuh. Suaranya bergetar, ia meminta maaf kepada anak-anaknya. Meminta maaf sebagai ibu yang tak berdaya. Ia meminta maaf atas luka dan trauma yang ada pada anak-anaknya. Luka yang puluhan tahun masih mengendap dan akan terus membekas entah sampai kapan. Hidup anak-anak Pablo Escobar jauh dari rasa aman dan tenteram sejak kartel Medellin didirikan dan runtuh. Saat berjaya dan bergelimang harta, mereka punya pulau pribadi dan rumah dengan dinding dua lapis untuk menghindari serangan musuh. Sebentar-sebentar minggat demi lari dari aparat maupun kabur dari orang yang ingin balas dendam. Saat Pablo Escobar meninggal dan namanya dijadikan buku, film, sampai serial Netflix, semua orang di dunia selalu ingin tahu seberapa besar harta yang ditinggalkan raja k